1. Memory in Planologi
Pertama kali masuk Planologi saya merasa senang. Selain karena saya di terima/kulia di Planologi, saya juga banyak dapat teman dari berbagai daerah aku jumpai di Planologi. Kegiatan-kegiatan yana banyak saya lalui selama di Plano, mulai dari Masa Orientasi Siswa (MOS) sampai dilantik resmi masuk Himpunan Mahsiswa Planoplogi (HMTP) banyak meninggalkan kesan bagi saya, baik senang maupun duka. Ketika MOS saya banyak mendapatkan pengalaman, mulai dari pentingnya menjalin persahabatan sampai bagaimana caranya berorganisasi, di beri tugas buat peta baik individu maupun kelompok, disuruh minta tanda tangan kepada senior sebanyak-banyaknya, tapi saya cuma dapat sedikit dibanding dengan temanku yang lain, dan masih banyak pengalaman-pengalaman lain yang saya dapat selama MOS. Kenangan yang tidak saya lupakan adalah ketika saya dimarahi oleh senior karena saat itu saya dan teman-teman disuruh senior untuk potong rambut sebagai tanda kalau kami adalah adalah mahasiswa baru. Tapi ada beberapa yang tidak mau potong rambut di antara termasuk saya. Pada saat itu yang tidak mau potong rambut di marahi oleh senior karena senior merasa kalau mereka tidak dihormati sebagai senior, saya yang sifatnya tidak dimarahi pun tidak terima jadi sempat terjadi bersitegang dengan senior terus ada teman ku yang melerai.
Terus pada waktu Latihan Dasar Organisasi (LDO) tiap kelompok kami disuruh buat suatu pertunjukkan untuk selanjutnya ditampilkan di depan teman-teman dan senior. LDO dilaksanakan selama 2 hari tapi hari ke-2 nya saya tidak datang karena ada halangan. Pada tanggal 3 september kami mulai kulia tapi kami belum dilantik masuk anggota Himpunan Mahasiswa Planologi (HMTP).
Pada bulan Desember kami dilantik untuk masuk HMTP tapi saya juga tidak datang karena malas. Tapi walaupun saya tidak ikut tapi tahu apa saja yang dilakukan temen-teman ku waktu dilantik. Sampai sekarang saya masih di Planologi dan saya merasa sudah cocok dengan Planologi walupun pada awalnya saya belum mengerti apa itu Planologi tapi sekarang aku sudah mulai mengerti apa itu planologi dan ini semua berkat dosen-dosen yang mengajar di Planologi yang sangat bekualitas bagi saya. Sehingga saya bisa memahmi, mengerti, mengikuti pelajaran yang ada, Walupun IP saya di semester pertama kurang memuaskan bagi saya tapi saya akan tetap semangat belajar untuk mendapatkan title insinyur (Ir).
Jadi jika ada kemauan untuk maju, berprestasi dan diiringi dengan belajar serta doa, saya yakin kita bisa, INSYA ALLAH
2. Pendapat Tentang ”TAMAN KITA”
Menurut saya taman adalah indah atau suatu lahan kosong (open space) yang ditata, yang cukup luas, di peruntukkan untuk kegiatan, seperti tempat bermain, rekreasi, tempat berkumpul keluarga. Tapi belakangan ini kita lihat keberadaan taman tidak sesuai baik dari segi luasnya, gunanya, ataupun nilai estetikanya. Hal ini terjadi karena orang lebih mementingkan lahan yang ada untuk kepentingan komersial, yang lebih menguntungkan bagi dirinya. Jadi seolah –olah taman di nomor dua kan setelah membangun suatu yuang lebih bermanfaat, menguntungkan bagi mereka dan itupun kadang-kadang tidak ada lagi space yang tersisa untuk dibuat taman. Akibat dari itu timbul berbagai masalah yang pada akhirnya kita sendiri yang akan kena konsekuensinya.
Jadi marilah kita ”mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang” (kata Aa Gym) untuk tetap menjaga, melestarikan keberadaan taman baik dari segi fungsinya, estetikanya.
Pertama kali masuk Planologi saya merasa senang. Selain karena saya di terima/kulia di Planologi, saya juga banyak dapat teman dari berbagai daerah aku jumpai di Planologi. Kegiatan-kegiatan yana banyak saya lalui selama di Plano, mulai dari Masa Orientasi Siswa (MOS) sampai dilantik resmi masuk Himpunan Mahsiswa Planoplogi (HMTP) banyak meninggalkan kesan bagi saya, baik senang maupun duka. Ketika MOS saya banyak mendapatkan pengalaman, mulai dari pentingnya menjalin persahabatan sampai bagaimana caranya berorganisasi, di beri tugas buat peta baik individu maupun kelompok, disuruh minta tanda tangan kepada senior sebanyak-banyaknya, tapi saya cuma dapat sedikit dibanding dengan temanku yang lain, dan masih banyak pengalaman-pengalaman lain yang saya dapat selama MOS. Kenangan yang tidak saya lupakan adalah ketika saya dimarahi oleh senior karena saat itu saya dan teman-teman disuruh senior untuk potong rambut sebagai tanda kalau kami adalah adalah mahasiswa baru. Tapi ada beberapa yang tidak mau potong rambut di antara termasuk saya. Pada saat itu yang tidak mau potong rambut di marahi oleh senior karena senior merasa kalau mereka tidak dihormati sebagai senior, saya yang sifatnya tidak dimarahi pun tidak terima jadi sempat terjadi bersitegang dengan senior terus ada teman ku yang melerai.
Terus pada waktu Latihan Dasar Organisasi (LDO) tiap kelompok kami disuruh buat suatu pertunjukkan untuk selanjutnya ditampilkan di depan teman-teman dan senior. LDO dilaksanakan selama 2 hari tapi hari ke-2 nya saya tidak datang karena ada halangan. Pada tanggal 3 september kami mulai kulia tapi kami belum dilantik masuk anggota Himpunan Mahasiswa Planologi (HMTP).
Pada bulan Desember kami dilantik untuk masuk HMTP tapi saya juga tidak datang karena malas. Tapi walaupun saya tidak ikut tapi tahu apa saja yang dilakukan temen-teman ku waktu dilantik. Sampai sekarang saya masih di Planologi dan saya merasa sudah cocok dengan Planologi walupun pada awalnya saya belum mengerti apa itu Planologi tapi sekarang aku sudah mulai mengerti apa itu planologi dan ini semua berkat dosen-dosen yang mengajar di Planologi yang sangat bekualitas bagi saya. Sehingga saya bisa memahmi, mengerti, mengikuti pelajaran yang ada, Walupun IP saya di semester pertama kurang memuaskan bagi saya tapi saya akan tetap semangat belajar untuk mendapatkan title insinyur (Ir).
Jadi jika ada kemauan untuk maju, berprestasi dan diiringi dengan belajar serta doa, saya yakin kita bisa, INSYA ALLAH
2. Pendapat Tentang ”TAMAN KITA”
Menurut saya taman adalah indah atau suatu lahan kosong (open space) yang ditata, yang cukup luas, di peruntukkan untuk kegiatan, seperti tempat bermain, rekreasi, tempat berkumpul keluarga. Tapi belakangan ini kita lihat keberadaan taman tidak sesuai baik dari segi luasnya, gunanya, ataupun nilai estetikanya. Hal ini terjadi karena orang lebih mementingkan lahan yang ada untuk kepentingan komersial, yang lebih menguntungkan bagi dirinya. Jadi seolah –olah taman di nomor dua kan setelah membangun suatu yuang lebih bermanfaat, menguntungkan bagi mereka dan itupun kadang-kadang tidak ada lagi space yang tersisa untuk dibuat taman. Akibat dari itu timbul berbagai masalah yang pada akhirnya kita sendiri yang akan kena konsekuensinya.
Jadi marilah kita ”mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang” (kata Aa Gym) untuk tetap menjaga, melestarikan keberadaan taman baik dari segi fungsinya, estetikanya.